Dengan berkembangnya akses informasi ternyata tidak selalu berbanding lurus dengan kreatifitas Pemuda. Pemuda sebagai pucuk sebuah peradaban bangsa yang kita kenal dan diharapkan oleh orang terdepan kita seperti bapak, ibu, nenek, dan Pahlawan kita. Semua fasilitas akses seharusnya ditempatkan sesuai peruntukannya yaitu dimanfaatkan untuk kebaikan. Ternyata Harapan tidak selalu sesuai harapan yang dibangun.
Dengan
berkembangnya sumber akses sebagai benih kebaikan, ternyata menyusul
perkembangan ketidakbaikan bahkan lebih cepat dan merambat hingga ke akar
sehingga Pemuda hari ini mengalami degradasi. Pemuda tersentuh sesuatu yang
tidak perlu disentuh. Pemuda mengetahui sesuatu yang tidak perlu diketahui. Pemuda
menjadi yang tidak perlu menjadi. Akhirnya banya pemuda yang GALAU. Ketika disuruh
membangun bangsa, ia mengatakan diri saya belum bisa saya bagunkan, apalagi ingin bangun bangsa, saya sebenarnya
sudah mulai bangkit namun tidur lagi, saya tidak mengenal diri saya (Kehilangan
karakter).
Karakter adalah
sesuatu yang sangat penting dan perlu dijaga, secara tidak langsung karakter
dibangun sejak dikeluarga, SD sampai SMA yang mungkin sampai sekarang masih ada
diantara kita yang belum menyadari. Diantara kita mungkin ada bertanya buat apa
itu dipelajari, mengapa guru kita memberikan tugas seperti ini. Tanpa disadari
yang ingin dibangun sebenarnya adalah karakter kita. Karakter disini bukanlah berupa
teori namun lebih daripada penanaman dalam diri kita yang selama ini dibangun. pengetahuan
yang kita pelajari terkadang kita protes, untuk apa, membaca sudah cukup,
menulis sudah cukup, toh saya ingin menjadi.
Sampai hari ini
kita diantara kita masih ada yang bertanya untuk apa dulu ilmu A,B, atau C yang
kita pelajari bertahun-tahun dan hari ini kita lupa, itu hanya menghabiskan
waktu kita. Pikiran kita belum bangun, bangkit dan sadar untuk menyadarkan
kita. Dan pertanyaan selanjutnya, bagaimana karakter kita hari ini apakah
mengalami kemajuan atau mengalami kemunduran. Jika maju atau mundur apa yang
menjadikan semua itu terbangun atau mundur.
Karakter lahir
bukanlah dari belajar/ikut pelatihan sehari “ Pelatihan carakter Building”
namun ia akan terbentuk dari Proses hidup kita yang kita bangun sepanjang
tahun. Jika karakterta pemuda Indonesia sudah terbangun jangan biarkan ia rusak
dalam sehari. Anda adalah penentu karakter anda.
Berbicara Karakter,
Di kaum terpelajar kita menemukan banyak masalah baik yang berkasus maupun
tidak yang banyak terlibat adalah pemuda. Semakin
tinggi sebuah pohon maka semakin besar tekanan goncangan, maka akar harus
semakin kuat. Kita selalu mengikuti arus padahal seharusnya ketika goncangan besar
maka kita harus menguatkan akar. Mail(Mitra
cendekia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sahabat, Jadilah mitra kami